Daun Katuk Menyehatkan

1:36 AM 0

Kabar gembira bagi para penggemar sayur, dan lalap. Para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menemukan senyawa antioksidan alami dalam sekurangnya 11 macam sayuran "indegenous" atau asli dari Provinsi Jawa Barat (Jabar). Juru bicara IPB Ir Henny Windarti, MSi dalam penjelasannya di Bogor, Minggu (22/3) mengemukakan bahwa anggota penelitian tersebut, antara lain Dr Nuri Andarwulan, Ratna Batari, Diny Agustini Sandrasari dan Prof Hanny Wijaya.

Ke-11 sayuran tersebut antara lain, kenikir (Cosmos caudatus), beluntas (Pluchea indica), mangkokan (Nothopanax scutellarium), kecombrang (Nicolaia speciosa Horan), kemangi (Ocimum sanctum), katuk (Sauropus androgynus), kedondong cina (Polyscias pinnata).Kemudian antaman (Centella asiatica), poh-pohan (Pilea trinervia), daun gingseng (Talinum paniculatum), dan krokot (Portulaca oleracea).


Menurut Nuri Andarwulan, peneliti di Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pertanian dan Pangan Asia Tenggara (SEAFAST) IPB, senyawa antioksidan alami itu berupa senyawa fenolik (tokoferol, flavonoid, asam fenolat), senyawa nitrogen (alkaloid, turunan klorofil, asam amino, dan amina), atau karotenoid seperti asam askorbat.

Ia mengatakan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan dan pernah dipaparkan dalam seminar bertema "Natural Antioxidants: Chemistry, Biochemistry and Technology" itu menunjukkan nilai total flavonoid sayur-sayuran indigenous sangat bervariasi."Seluruh sampel sayuran indegenous mengandung komponen quercetin," katanya.Hasil penelitian yang dilakukan tim menunjukkan bahwa sayuran indegenous yang mempunyai flavonoid tertinggi berturut-turut ialah katuk (831,70 miligram per 100 gram), kenikir (420,85 miligram per 100 gram) dan kedondong cina (358,17 miligram per 100 gram).

Sedangkan krokot mempunyai total flavonoid terkecil yaitu 4,05 miligram per 100 gram.Komponen flavonoid pada daun katuk yang paling dominan adalah kaempferol sebesar 805,48 mi merupakan sayuran dengan nilai total flavonoid tertinggi dibandingkan sayuran indigenous lainnya, kandungan total fenol tertingi justru dimiliki kenikir (1225,88 miligram per 100 gram), diikuti beluntas 1030,03 miligram per 100 gram dan mangkokan 669,30 miligram per 100 gram."Nilai total fenol sayur-sayuran indigenous rata-rata jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai total flavonoid-nya. Hal ini menunjukkan di dalam sayur-sayuran tersebut terkandung senyawa fenol lain yang bukan berasal dari flavonol maupun flavone," katanya.

Sementara itu, peneliti Universitas Tufts di Boston Amerika Serikat Bradley Bolling, PhD mengatakanm antioksidan mengurangi akumulasi produk radikal bebas, menetralisir racun, mencegah inflamasi, dan melindungi penyakit genetik.Ia mengemukakan bahwa masalah yang sering dijumpai dalam penelitian antioksidan yaitu referensi. Sangat banyak produk para botani, yang kuran valid dalam ukuran kapasitas antioksidan pada klinik. Selain itu juga ada kelemahan kelemahan standar penggunaan ukuran kapasitas antioksidan dan kelemahan data nilai antioksidan pada para botani.

Untuk itu diperlukan strategi memecahkan masalah tersebut, antara lain, data aktivitas antioksidan dengan memperbandingkan produk para botani, mengikuti pemeringkatan pemasukan data. Di samping itu, menyediakan ukuran langsung kapasitas antioksidan dan asses tidak langsung potensi bioaktivitas, dan mengindentifikasi bagaimana dampak metabolisne bioaksi antioksidan.

Penelitan tersebut paling tidak menunjukkan perilaku makan tinggi sayuran, terutama penggemar pecel dan urap, memiliki keuntungan dari senyawa antioksidan tinggi yang dikandung sayur-sayuran tersebut. Lagi pula jenis sayuran itu tak sulit di dapat. Tak perlu repot bukan? /ant/itz

Khasiat dan Manfaat Bawang Putih

4:16 AM 0

Info Kesehatan - Khasiat bawang putih memang telah dikenal sejak jaman dahulu. Selain berfungsi sebagai bumbu masakan , bawang putih juga baik untuk mengatasi kedinginan, batuk, flu, astma, tekanan darah tinggi, selulit, gangguan peredaran darah, bengkak akibat cairan dan infeksi kandung kemih.

Bawang putih mengandung komponen sulfur dan iodin yang bersifat desinfektan dalam darah sehingga peredaran darah menjadi lancar. Bawang putih juga mampu berfungsi sebagai ekspetoran atau pengencer dahak.

Mengkonsumsi bawang putih secara teratur akan memperkuat sistem pertahanan dan kekebalan tubuh. Bawang putih "tunggal" , bagi kaisar China dulu sudah tidak asing lagi. Kaisar selalu menyimpannya, karena dibutuhkan setiap saat. Yaitu dipakai untuk ramuan jamu yang menguatkan daya tahan seksualnya. Sehingga dengan memakai ramuan dari bawang putih tersebut, kaisar China mampu menggauli selir-selirnya setiap malam.


Caranya :
- Ambillah bawang putih tunggal secukupnya. Kemudian diparut untuk minuman sebagaimana layaknya membuat kopi.
- Sediakan air panas dan masukan parutan bawang putih tersebut dan campurkan dengan gula/madu untuk menghilangkan rasa baunya.
- Lakukan dalam seminggu dua kali.

Khasiat Bawang Putih
Bawang putih biasanya banyak digunakan sebagai bumbu. Namun, sebagian orang percaya bahwa bawang putih (allium sativum) juga dapat menjaga stamina tubuh dan mengobati berbagai penyakit.

Bahkan, orang Cina yang menyebutnya sebagai suan dan orang Jepang kuno menamakannya hiu atau ninniku (sebutan orang Jepang modern), telah menggunakannya sejak ratusan tahun lalu untuk memelihara stamina tubuh. Dan, pada jaman Mesir kuno, para pekerja yang membangun piramida telah mengkonsumsi bawang putih sebagai program dietnya.

Menurut Dr Ir Ingrid S Waspodo MSc, bawang putih memang berkhasiat untuk memelihara kesehatan tubuh. Karena, mengandung salah satu zat bernama alisin. Alisin tergolong zat yang memiliki kekuatan antibiotik untuk melawan baksil dan kuman-kuman penyebab penyakit seperti difteri, tuberkolosis, tifus, disentri, dan gonore. Dibanding penisilin, satu miligram alisin mempunyai kemampuan sebanding dengan 15 unit standar penisilin. Selain itu, bawang putih juga dipercaya dapat menguatkan stamina, karena memiliki kandungan B1.

Kumis Kucing, Obat Ginjal Hingga Sifilis

4:11 AM 0

Tanaman obat satu ini memang sudah dikenal punya banyak khasiat. Ciri-cirinya berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Berbagai istilah untuk menyebut tanaman ini, mulai kidney tea, plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Barat dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura).

Meski kini telah tersebar ke wilayah Asia dan Australia, tumbuhan yang memiliki nama latin Orthosiphon Stamineus awalnya berasal dari wilayah Afrika Tropis. Masyarakat mengenal tanaman ini sebagai obat penyakit batu ginjal, asam urat, batuk, encok, masuk angin, sembelit, radang ginjal, kencing manis, albuminuria, hingga sifilis.

Khasiat tersebut didapat dari daunnya yang mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida orthosifonin, yang berkhasiat melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.

Dalam perkembangan dunia farmasi kumis kucing juga digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan modern, Tanaman ini mulai berkembang luas setelah banyak permintan dari industri farmasi dan jamu dalam negeri. Alhasil kini tidak terlalu sulit untuk mencari kumis kucing di toko-toko obat, apotik, atau bahan suplemen.


Tanaman obat ini rasanya manis namun sedikit pahit. Salah satu resep sederhana mengobati penyakit infeksi ginjal dan hipertensi, cuci 30 gram herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus itu semua dalam tiga gelas air sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas sebanyak dua kali sehari.

Bagi yang menderita infeksi saluran kencing, sering buang air kecil (volume sedikit dan anyang-anyangan) , bisa dicoba penyembuhannya dengan ramuan herba segar daun kumis kucing, meniran, dan akar alang-alang masing-masing 30 gram lalu dicuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut selanjutnya dipotong-potong seperlunya lalu direbus dalam tiga gelas air hingga hanya tersisa setengahnya. Setelah dingin, air tersebut kemudian diminum masing-masing setengah gelas sebanyak tiga kali sehari.

Untuk mengobati kencing batu, 90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, minumlah sebanyak tiga kali sehari masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya berkurang, dengan tetap konsultasi ke dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan anda./berbagai sumber/itz

Benarkah Obesitas Tingkatkan Resiko Terkena Kanker?

4:07 AM 0
Obesitas dan kurang aktivitas fisik ternyata meningkatkan risiko terjadinya kanker, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Untuk itu, masyarakat dihimbau mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik, dan menjaga berat badan ideal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30 persen risiko kanker. Berdasarkan studi, ada hubungan antara kanker dengan berat badan berlebih, diet tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Beberapa jenis kanker yang bisa timbul adalah kanker kerongkongan, ginjal, rahim, pankreas, payudara, dan usus besar.




Menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam sambutan tertulisnya pada rangkaian acara Peringatan Hari Kanker Sedunia, Rabu (18/2 - 2009) di Jakarta, kanker tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi dipengaruhi banyak faktor risiko seperti merokok, diet tidak sehat, faktor lingkungan, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan stres.

”Namun belum diketahui mengapa obesitas dan kurang aktivitas fisik meningkatkan risiko kanker,” kata dr Endang Widiastuti dari Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ada kemungkinan hal itu terkait dengan kurangnya aktivitas fisik dan asupan makanan berlemak pada mereka yang mengalami obesitas.

Segala usia
Keterkaitan antara obesitas dan kanker ini terjadi pada segala usia, termasuk anak-anak. Saat ini 1,6 miliar orang dewasa di dunia mengalami berat badan berlebih dan 400 juta orang di antaranya obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami berat badan berlebih dan 700 juta orang di antaranya mengalami obesitas.

Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menyebutkan, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk usia 15 tahun lebih adalah 10,3 persen. Adapun prevalensi berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun yaitu pada anak lelaki 9,5 persen dan pada anak perempuan 6,4 persen. Angka ini hampir sama dengan estimasi WHO sebesar 10 persen pada kelompok anak usia 5-17 tahun.

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskular di dunia. Menurut laporan WHO tahun 2003, tiap tahun ada lebih dari 10 juta kasus baru kanker. Di Indonesia, data Riskesdas tahun 2007 menyebutkan, prevalensi tumor 4,3 persen per 1.000 penduduk. Data statistik rumah sakit tahun 2006 menunjukkan kanker payudara menempati urutan pertama disusul kanker leher rahim, kanker hati dan saluran empedu intrahepatik, limfoma non-Hodgkin, dan leukemia.

Gizi seimbang
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Depkes Yusharmen menekankan pentingnya mengampanyekan aktivitas fisik, diet seimbang, dan sehat. ”Keseimbangan energi yang didapat dengan yang dikeluarkan perlu dijaga. Caranya adalah mengubah kebiasaan seperti menonton televisi dan main playstation yang menyebabkan meningkatnya angka obesitas dan beraktivitas fisik secara teratur,” ujarnya.

Asupan makanan dengan menu gizi seimbang perlu dikonsumsi masyarakat untuk mencegah faktor risiko kanker. Menurut guru besar Institut Pertanian Bogor Prof Fransiska Rungkat Zakaria, anak-anak harus makan sayur dan buah 300-400 gram per hari, sedangkan orang dewasa 600-800 gram setiap hari.

Sumber : Kompas

JAMUR MAITAKE-CARA SEHAT TERHINDAR KANKER

4:04 AM 0
Mau terhindar dari penyakit kanker? Mulailah menyantap jamur maitake atau oister. Seratus gram perhari atau lebih sangat cukup. Penelitian yang dilakukan Keith Martin Dari Universitas Negara Bagian Arizona, Mesa, AS, membuktikan jamur berkhasiat mencegah kanker.


Dalam penelitian ini Martin menggunakan mencit sebagai binatang percobaan. Beberapa mencit diberi bahan kimia yang dapat menimbulkan peradangan usus besar (kolon). Peradangan tersebut bisa menumbuhkan tumor. Kemudian ia memberikan beberapa jamur dalam kadar berlebih. Ternyata hasil cukup signifikan, para mencit tersebut terhindar dari kerusakan usus.
"Jamur sepertinya bakal menjadi kunci efektif untuk merangsang sistem kekebalan tubuh," kata Martin seperti yang dikutip oleh reuters.com. Namun ia mengatakan jumlah jamur yang dikonsumsi harus banyak agar hasil yang diperoleh maksimal. Jumlah yang disarankan yakni 100 gram atau 2,5 cangkir perhari.

Kurang dari itu, menurut Martin, meski dikonsumsi lama tidak akan memberi hasil dan belum mengubah sistem imun seseorang. Jadi, tambahkan jamur dalam menu masakan sehari-hari dari sekarang./itz